yuk belajar akuntansi semangat semangat \(^0^)/

Sabtu, 09 Juni 2012

Price to Book Value (PBV)


 Jika PER berfokus pada laba bersih yang dihasilkan perusahaan, PBV lebih berfokus kepada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book Value (PBV) didefinisikan sebagai harga pasar suatu saham dibagi dengan Book Value-nya (BV). PBV juga digunakan untuk mengukur nilai suatu saham. Semakin tinggi PBV, maka semakin mahal harga sahamnya.


Perbedaan Harga pasar saham dan Harga buku saham:
Harga pasar saham (Current Price/Market Price) adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar dipengaruhi oleh besarnya permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. Sedangkan Harga buku saham (Book Value) merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan. Nilai buku perlembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki 1 lembar saham.

Book Value
Book Value (BV) diartikan sebagai total ekuitas dibagi dengan total saham yang beredar (Outstanding Share). Total ekuitas yang dimaksud adalah total aset perusahaan dikurangi dengan total kewajibannya. Pada perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering) seringkali menggunakan Book Value sebagai tolak ukur untuk menilai harga saham. Caranya dengan membandingkan harga pasar dengan nilai buku (Book Value) sehingga munculah PBV. Jika PBV adalah 1 maka harga pasar sebanding dengan nilai buku. Jika rasio ini kurang dari 1 maka harga pasar kurang dari nilai buku.

Price to Book Value
Price to Book Value (PBV) juga menunjukan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan. Perusahaan yang berjalan baik umumnya mempunyai PBV diatas 1, yang menunjukkan nilai pasar lebih tinggi dari nilai bukunya. Semakin tinggi PBV semakin tinggi pula return saham. Semakin tinggi return saham akan menambah pendapatan perusahaan sehingga meningkatkan kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen.
Rumus perhitungan PBV:

Harga Pasar Saham (Current Price)
Harga Buku Saham (Book Value)

Dalam realitas banyak sekali variasi tentang PBV. Tim BEI (2010) menyebutkan bahwa:
Harga pasar mencerminkan harga ekspektasi dari investor. Jika ekspektasi investor terhadap satu jenis saham tinggi, maka permintaan terhadap saham tersebut juga tinggi sehingga harga dipasar juga relatif tinggi. Harga pasar juga bisa rendah dari nilai bukunya. Harga saham yang berubah setiap saat di pasar ditentukan oleh fakor seperti; likuiditas saham di pasar,  jumlah floating share, dan lainnya. Sehingga harga saham di pasar tidak mencerminkan nilai buku yang sebenarnya.
(http://economy.okezone.com/read/2010/05/24/226/335717/price-to-book-value 14/4/12)

PER dan PBV:
Asep Sopyan menyebutkan bahwa PBV adalah pertimbangan pertama dalam menilai harga saham karena PBV memberikan kita margin keamanan. Jika PBV dibawah 1, berarti ada margin keamanan. Jadi, misalnya suatu perusahaan mengalami kebangkrutan, maka kita masih bisa memperoleh sebanyak nilai sebenarnya dari perusahaan tersebut. Sedangkan menurut Teguh dalam blognya, dalam memprediksi perubahan harga saham akan lebih akurat apabila menggunakan rasio PER, karena nilai laba bersih lebih mencerminkan kinerja yang sesungguhnya dari sebuah perusahaan dibanding dengan nilai ekuitas. Peningkatan ekuitas bisa saja diperoleh dari tambahan modal yang bukan berasal dari kinerja perusahaan. Sedangkan laba bersih, hampir pasti merupakan hasil dari kinerja perusahaan. Hanya saja, laba bersih perusahaan bisa saja bukan berasal dari kinerjanya secara operasional melainkan hasil dari pendapatan non operasional seperti penjualan aset dan lainnya. Untuk itu untuk menganalisis saham diperlukan pemahaman yang mendalam dan ketelitian dalam analisis saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar